SOLOK - Prestasi yang cukup membanggakan berhasil ditoreh oleh Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Daerah yang terkenal sebagai penghasil beras itu meraih penghargaan bertaraf nasional, Smart City kategori Smart Living dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate pada saat closing ceremony Gerakan Menuju Smart City di BSD City Tangerang, Selasa, 14 Desember 2021.
Penghargaan ini menjadi prestasi yang lebih membanggakan lagi, karena Kabupaten Solok merupakan satu-satunya Kabupaten di Sumatera Barat yang berhasil meraih penghargaan kategori smart living ini. Sementara itu daerah lainnya yang juga menerima penghargaan dengan kategori berbeda diantaranya adalah Kota Padang Panjang, Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam sambutannya Johnny G. Plate memaparkan, pemerintah daerah harus mampu menyikapi arus digitalisasi yang semakin canggih. Gerakan Smart City merupakan salah satu upaya dalam menyikapi persoalan tersebut, yang membutuhkan kolaborasi dan kerjasama semua pihak.
Baca juga:
Anak Petani Madiun Bisa Menjadi Kasal
|
Selain ituditambahkannya, penerapan Smart City membutuhkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lebih jauh Ia menjelaskan Kementerian Kominfo akan terus mendorong penerapan dan pengembangan kota cerdas melalui gerakan Smart City.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Solok Safriwal dalam keterangannya menyampaikan penghargaan smart living yang diraih merupakan kategori tata kelola kota pintar yang memanfaatkan IT dalam pengelolaan sumber daya secara cerdas, sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan.
“Kita dan semua pihak yang terlibat, akan berupaya mewujudkan visi dan misi pembangunan Smart City di Kabupaten Solok. Penghargaan smart living yang telah diraih adalah hasil dari quickwin yang telah dilakukan diantaranya penggunaan aplikasi SAIYO yang sudah berjalan di RSUD Arosuka, gerakan gemar makan ikan, bantuan rumah tidak layak huni, dan sejumlah program lainnya, ” ujarnya menjelaskan.
Lebih jauh diungkapkannya, ada enam pilar yang harus dipenuhi untuk mendorong dan mengembangkan Smart City di suatu daerah, yaitu pilar smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.
Secara terpisah Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan semenjak menjabat sebagai Bupati, Ia berupaya mendorong terwujudnya gerakan Smart City di Kabupaten Solok. Sejalan dengan gerakan Smart City, visi misi menjadikan Kabupaten Solok terbaik di Sumatera Barat juga ikut mendorong terwujudnya enam pilar Smart City di Kabupaten Solok.
”Kami sudah komunikasikan melalui Dinas Kominfo terkait dengan akses internet kepada Kementerian Kominfo termasuk kepada para provider. Bagaimanapun konektifitas internet berperan besar dalam mewujudkan dan mengembangkan Smart City di Kabupaten Solok, ” terang Bupati.
Sebelumnya diketahui, Kabupaten Solok termasuk ke dalam 154 kabupaten/kota yang dipilih untuk mengikuti penilaian (assessment) Program Gerakan menuju Smart City tahap II, yang diselenggarakan pada 5-7 maret 2018 yang lalu. Dalam assessment tersebut Kabupaten Solok lolos seleksi ke dalam 50 besar kabupaten/kota yang akan dijadikan role model dalam mengimplementasikan Smart City. (Amel)